F Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya. Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk. 1. Teknik cor (cetak tuang) Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan
ProsesMembuat Alat Pres Plastik. Setelah alat dan bahan sudah Anda siapkan, maka cara membuat alat pres plastik manual sendiri yang bisa Anda ikuti seperti di bawah ini: Siapkanlah kayu persegi panjang, bentuk dengan ukuran panjang sekitar 40cm dan lebar sekitar 20cm. Lengkapi kayu tersebut dengan tempat untuk penjepit pada bagian depannya.
Alatpress manual sederhana siap digunakan. Cara penggunaannya adalah pasang adaptor 12 v 5a pada konektor adaptor yang sudah terpasang kemudian pasang pada colokan listrik. Tunggu 2 - 3 menit agar kawat pancing sudah panas. Letakkan bungus plastik diantara badan alat dan pengait diatasnya kemudian turunkan pengait dan tekan selama 2 - 4 detik.
Tuangkanair secukupnya ke dalam adukan hebel tadi untuk mengencerkannya. Penambahan air ini sebaiknya jangan terlalu banyak maupun terlalu sedikit sebab dapat merusak kualitas bata ringan yang dihasilkan. Pada umumnya, jumlah air yang ditambahkan ke adukan hebel sebanyak 0,4-0,6 dari total semen yang digunakan.
bahanuntuk pembuatan cake dan pastries, mentega cocok digunakan. sebagai bahan pembuat puff pastry, karena adonan akan menjadi. kaku dan stabil selama dalam proses rolling dan folding. Mentega. yang diperdagangkan ada yang rasanya asin dan tawar. Apabila. akan dipergunakan untuk membuat butter cream, maka yang harus. dipilih adalah yang tawar. b.
7D57tm4.
Pengepresan kantong plastik selama ini masih banyak menggunakan sistem dengan penggerak manual atau mekanik yang mengakibatkan hasil pengepresan dari plastik kurang sempurna, karena tekanan yang diberikan satu dengan yang lain berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat press kantong plastik 400 x 550 mm dengan penggerak sistem pneumatik. Metode rancang bangun yang digunakan dalam pembuatan mesin ini meliputi kajian pustaka, analisa kebutuhan pengepresan plastik, konsep desain press pneumatik, perhitungan kapasitas, dan analisa simulasi pengepresan. Dalam tahap pembuatannya meliputi beberapa proses yaitu gambar kerja, pemotongan bahan, perakitan sistem pengepresan, dan uji coba mesin press untuk mengetahi hasil pembuatan mesin. Hasil rancang bangun mesin potong dan press plastik ukuran 400 x 550 mm ini adalah kapasitas pengepresan 500 press/jam , pemanas menggunakan daya 500 watt dengan 2 Stripe Heater masing-masing dengan daya 250 watt, untuk penggunaan silinder pnumatik menggunakan silinder dengan diameter 20 mm dengan batang torak berdiameter 8 mm. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 RANCANG BANGUN SISTEM PENGEPRESAN DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK PADA MESIN PRESS DAN POTONG UNTUK PEMBUATAN KANTONG PLASTIK UKURAN 400 X 550 MM Rudy Febri Indriyanto Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Email rudyfbr Masruki Kabib Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Email Rochmad Winarso Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus Email ABSTRAK Pengepresan kantong plastik selama ini masih banyak menggunakan sistem dengan penggerak manual atau mekanik yang mengakibatkan hasil pengepresan dari plastik kurang sempurna, karena tekanan yang diberikan satu dengan yang lain berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat press kantong plastik 400 x 550 mm dengan penggerak sistem pneumatik. Metode rancang bangun yang digunakan dalam pembuatan mesin ini meliputi kajian pustaka, analisa kebutuhan pengepresan plastik, konsep desain press pneumatik, perhitungan kapasitas, dan analisa simulasi pengepresan. Dalam tahap pembuatannya meliputi beberapa proses yaitu gambar kerja, pemotongan bahan, perakitan sistem pengepresan, dan uji coba mesin press untuk mengetahi hasil pembuatan mesin. Hasil rancang bangun mesin potong dan press plastik ukuran 400 x 550 mm ini adalah kapasitas pengepresan 500 press/jam , pemanas menggunakan daya 500 watt dengan 2 Stripe Heater masing-masing dengan daya 250 watt, untuk penggunaan silinder pnumatik menggunakan silinder dengan diameter 20 mm dengan batang torak berdiameter 8 mm. Kata kunci pengepresan; sistem pneumatic; kantong plastik. ABSTRACT The plastic bag presses have so far used many manual or mechanical drive systems which have resulted in imperfect plastic pressing, due to the different pressure given to one another. The purpose of this study is to design and make press 400 x 550 mm plastic bags with pneumatic system design method used in the manufacture of this machine includes literature review, plastic pressing needs analysis, pneumatic press design concept, capacity calculation, and pressing simulation analysis. In the manufacturing phase, it includes several processes, namely working drawings, cutting material, pressing system assembly, and press machine testing to find out the results of machine design of the 400 x 550 mm plastic cutting and press machine is 500 press / hour pressing capacity, the heater uses 500 watts of power with 2 Stripe Heaters each with 250 watts of power, for the use of a pneumatic cylinder using a cylinder with a diameter of 20 mm with piston rod 8 mm in diameter. Keywords pressing; pneumatic systems; plastic bags. 1. PENDAHULUAN Proses pembuatan kantong plastik banyak dilakukan oleh industri kecil. Permasalahan yang terjadi adalah diperlukan pengepresan kantong plastik dengan sistem kontinyu dan kapasitas yang lebih besar. Proses pembuatan yang dilakukan industri kecil sebagian besar masih menggunakan cara cara manual atau Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 mekanik. Sistem pengepresan plastik ini dianggap kurang optimal dan kemampuan kapasitasnya relatif kecil [1]. Kantong Plastik merupakan bahan yang banyak dibutuhkan untuk pengemasan produk. Penggunaan kantong plastik juga harus dibatasi, karena merupakan bahan yang sulit diurai oleh mikro organisme. Bahan kantong plastik dapat menggunakan alternatif pati ubi jalar [2]. Sistem penggerak untuk pengepresan plastik dapat menggunakan sistem pneumatik. Sistem pneumatik merupakan sistem penggerqk yang memanfaatkan udara bertekanan. Sistem Gerak yang bisa dilakukan oleh aktuator pneumatik adalah gaya dorong dan gaya tarik. Sistem penggerak pneumatic dapat bekerja secara kontinyu [3]. Sistem gerak aktuator pneumatik pada mesin pres dapat di pasang secara vertikal dan horizontal [4]. Aktuator bergerak dengan membawa beban massa komponen pres dan menghasilkan gaya pengerpresan. Gaya yang dihasilkan aktuator pneumatik berbeda dengan sistem hidrolik untuk proses pengepresan [5]. Sistem pengepres plastik menggunakan elemen pemanas dengan sumber energi dari listrik. Bahan yang digunakan untuk elemen pemanas biasanya adalah kawat nikelin yang dilapisi bahan isolator. Pada kedua ujung kawat nikelin dialiri arus listrik, sehingga akan menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk pengepresan plastik [6]. Kantong plastik banyak dibutuhkan untuk bahan pengemas berbagai produk dan makanan. Untuk menghasilkan kantong plastik di butuhkan alat potong dan press yang dapat bekerja secara kontinyu dengan kualitas yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan alat potong dan pres kantong plastik dapat dikembangkan dengan sistem penggerak pneumatic. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat press kantong plastik ukuran 400 x 550 mm dengan penggerak sistem pneumatik. Sistem pengepresan menggunakan penggerak aktuator pneumatik. Bidang pengepresan dari bahan lempengan yang berfungsi sebagai pengepres kantong plastik dengan ukuran 550 mm. Mekanisme proses dapat mengepres plastik pada setiap panjang 550 mm, dengan penyesuaian putaran roll yang dibutuhkan untuk mendapatkan panjang plastik 550 mm. Pengendalian gerak menggunakan sistem kontol yang dapat mengatur gerak sebuah motor stepper, ketika putaran motor stepper yang telah diinginkan telah tercapai sistem kontrol harus memberikan sinyal kepada motor stepper untuk berhenti dan sistem kontrol melanjutkan untuk memerintah katup selenoid dan selenoid elektrik untuk bekerja, proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang pada sistem mesin pres kantong plastik ini. 2. METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan perancangan dan pembuatan mesin press kantong plastik ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu Proses Perancangan Sistem Pengepresan Kantong Plastik Perancangan dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan langkah – langkah proses desain. Analisa kebutuhan pengepresan plastik yang dilakukan dalam proses analisa kebutuhan meliputi aspek manufaktur, aspek produksi, aspek ergonomis, dan aspek keselamatan kerja. Konsep desain sistem pengepresan memiliki dua macam konsep yang akan dibandingkan untuk melihat perbedaanya antara konsep pertama dan konsep kedua yang memiliki kriteria berbeda-beda. Perhitungan perencanaan sistem pengepresan kantong plastik yang terdiri dari pemomotongan material , perhitungan elemen pemanas, Batang pengarah, perhitungan sistem pnumatik, dan perhitungan rangka. Proses Pembuatan Sistem Pemotong Kantong Plastik Dalam proses manufaktur sistem pengepresan kantong plastik dilakukan pemahaman gambar desain dan mempelajari proses kinerja mesin. Berikut adalah beberapa proses pembuatan yag dilakukan yaitu 1 Pembuatan rangka sistem pengepresan kantong plastik harus terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan serta memahami gambar kerja yang digunakan. Beberapa langkah – langkah yang dilakukan dalam pembuatan yaitu pengukuran, menitik benda kerja, memotong, mengebor, dan mengelas. 2 Pembuatan tempat elemen pemanas dan tempat silinder pnumatik memiliki beberapa hal yang harus dilakukan dalam pembuatan sistem pengepresan seperti memahami gambar kerja yang harus dilakukan, pengukuran pemotongan, pengelasan dan pengeboran dan yang terakhir merangkai sistem pneumatik. Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan Konsep Desain Dalam pemilihan konsep desain meliputi beberapa aspek yang dapat dijelaskan pada Gambar 1. a. b. Gambar 1. AKonsep Desain Pertama Dan B Konsep Desain Kedua Pada gambar 1 a konsep pertama dengan komponen 1 rangka, 2 aktuator, 3 pemanas, 4 as penghubung, 5 plat penghubung, 6 pegas. Pada gambar 1 b konsep kedua dengan komponen 1 rangka, 2 aktuator, 3 pemanas, 4 poros penghubung, 5 plat penghubung. Pemilihan konsep desain yang memenuhi persyaratan sistem pengepresan kantong plastik adalah konsep yang kedua atau konsep b, dengan alasan desain pengepresan lebih praktis tidak membutuhkan komponen atau material yang banyak, biaya pembuatan yang lebih murah dan hasil pengepresan akan lebih baik dibandingkan konsep pertama. Mekanisme kerja dari sistem pengepresan menggunakan sistem pnumatik ini adalah mesin kantong plastik ini menggunakan motor steper untuk menggerakkan roll dengan kapasitas potong 500 press/ jam, pengepresan akan digerakkan oleh penggerak silinder pnumatik, pada saat katup selenoid mendapat sinyal dari sistem kontrol katup akan membuka dan udara akan mengalir sehingga piston bergerak positif atau menekan plastik ke pemanas sehingga pengepresan plastik dapat berlangsung, setelah proses pengepresan plastik akan diteruskan roll menuju pemotongan dan akan diteruskan ke proses perhitungan 100 pcs plastik dapat bergeser untuk memenuhui kebutuhan pengepresan 500 press/ jam. Perhitungan Perancangan Yang Digunakan Perhitungan dalam perancangan spesifikasi didasarkan pada beberapa rumus sebagai berikut Perhitungan elemen Pemanas Perhitungan dalam perancangan pemanas menggunakan persamaan 1 [7]. P = V2R 1 Dimana P adalah daya heater, V adalah tegangan, dan R adalah hambatan Perhitungan Gaya pengepresan Perhitungan gaya pengepresan dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2 [1]. F= P. A 2 Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 Dimana F adalah gaya pengepresan N, P adalah tekanan N/m2, dan A adalah luasan permukaan yang akan di press m2 Perhitungan aktuator Perhitungan perencanaan aktuator pneumatik didasarkan pada persamaan 3 dan 4 [1] Diameter silinder D2 = μ 3 Dimana D adalah diameter silinder, F adalah gaya pengepresan, P adalah tekanan, adalah koefisien gesek. Diameter batang torak d4 = 54. E 4 Dimana d adalah diameter batang torak, L adalah jarak gerakan, F adalah gaya pengepresan, s adalah faktor keamanan, E adalah modulus elastisitas. Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil pada tabel 1. Tabel 1. Komponen press Daya = 500 watt Diameter torak= 20 mm Diameter batang torak= 8 mm Tekanan kerja = 3,6 bar Debit= 1,4 liter/ menit Analisa Simulasi Aliran Pneumatic Pada proses simulasi ini menggunakan bantuan software pneumatik, program ini mampu membuat permodelan sistem pneumatik. Pada proses ini rangkaian sistem pneumatik digambar dan diberi spesifikasi sesuai dengan yang direncanakan dalam perhitungan sebelumnya, adapun pada proses ini yang dimasukkan kedalam spesifikasi adalah sebagai berikut Kompresor penampung udara adalah 6 bar, Filter udara dan saringan udara sebesar 3,6 bar, katup selenoid 5/2 dengan tegangan 24 volt dan diberi ground, nozzle sebesar 1,4 liter/menit dan gaya tekan silinder sebesar 96,49 N. Gambar 2. Rangkaian dan Hasil Simulasi Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 Pada simulasi gambar 2 adalah rangkaian sistem pneumatic untuk mesin pres dan hasil simulasi, hasil pada pengujian ini piston dengan beban 96,49 N mampu digerakkan dengan sistem pneumatik yang direncanakan sebelumnya, dan dihasilkan kecepatan sebesar 0,075 m/detik. Proses Pembuatan Pembuatan Dudukan Heater Dudukan heater digunakan untuk tempat pemanas yang berfungsi sebagai alat untuk pengepresan kantong plastik, bentuk dan ukuran ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3. Pembuatan Dudukan Heater a. Pengeboran Langkah pengawalan dapat dicari dengan menggunakan persamaan 5 [8]. lv = tan 59012 d 5 Dimana lv adalah langkah pengawalan, d adalah diameter mata bor. Langkah pengakhiran dapat dihitung menggunakan persamaan 6 [8]. ln = tan 59012 d 6 Dimana ln adalah langkah pengakhiran, d adalah diameter mata bor. Kecepatan pengeboran dihitung dengan menggunakan persamaan 7 [8]. n = 7 Dimana n adalah kecepatan pengeboran, v adalah kecepatan potong, d adalah diameter mata bor. Laju pemakanan pengeboran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 8 [8]. f = 0,084.√d3 8 Dimana f adalah laju, d adalah diameter mata bor. Kecepatan makan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 9 [8]. vf = f .n 9 Dimana Vf adalah kecepatan makan, f adalah laju, n adalah Kecepatan pengeboran. Panjang pengeboran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 10 [8]. lt = lv+lw+l n 10 Dimana lt adalah panjang pengeboran, lv adalah langkah pengawalan, lw adalah panjang pemotongan benda kerja, lv adalah langkah pengakhiran. Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 Waktu pengeboran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 11 [8]. tc = ltvf 11 Dimana tc adalah waktu pengeboran lt panjang pengeboran, vf adalah Kecepatan makan. b. Penyambungan Las Panjang luasan las dihitung dengan persamaan 12 [9]. A = a . l 12 A adalah panjang luasan las, a adalah tebal plat, l adalah panjang sambungan las. Waktu Pengelasan dihung dengan persamaan 13 [9] t =tot panjang kampuhpanjang per 1 menit 13 Panas dapat dihitung dengan persamaan 14 [10]. J =60 . I . EV 14 Dimana J adalah panas pengelasan, I adalah arus listrik, E adalah Tegangan busur, V laju pengelasan. Dari perhitungan diatas didapatkan waktu pengeboran dan pengelasan yang tertera pada tabel 2. Tabel 2. Hasil waktu pembuatan dudukan heater Pengeboran Pengelasan Pengelasan Pengeboran dengan ∅ 8 mm sebanyak 8 lubang. Pengelasan dengan panjang 27 mm sebanyak 4 kali pengelasan. Pengelasan dengan panjang 20 mm sebanyak 8 kali pengelasan. 41,28 detik 2,88 menit 2,13 menit Dari proses pengeboraan dengan ∅ 8 mm terdapat hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 6,65 mm, langkah pengakhiran sebesar 6,65 mm, kecepatan pengeboran 1194 rpm, laju 0,168 mm/put, kecepatan makan 200 mm/menit, Panjang pengeboran 17,30 mm. Pada proses pengelasan dengan panjang 27 mm untuk pengelasan sebanyak 4 kali didapatkan data hasil sebagai berikut panjang luasan yang dilas 432 mm2, menggunakan 2,88 elektroda, panas yang dihasilkan 88000 Joule/ cm. Proses pengelasan dengan panjang 20 mm untuk pengelasan sebanyak 8 kali didapatkan hasil sebagai berikut panjang luasan yang dilas 320 mm2, menggunakan 2,13 elektroda, panas yang dihasilkan 70400 Joule/ cm. Pembuatan Penghantar Panas Kuningan Gambar 4. Pembuatan Penghantar Panas Kuningan Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 Pembuatan lubang penghantar heater sebagaimana gambar 6 dengan waktu pengeboran yang tertera pada tabel 3. Tabel 3. Hasil waktu pembuatan penghantar panas kuningan Pengeboran dengan ∅ 6,5 mm sebanyak 4 lubang Proses pengeboraan dengan ∅ 6,5 mm terdapat hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 6,96 mm, langkah pengakhiran sebesar 6,96 mm, kecepatan pengeboran 1469 rpm, laju 0,156 mm/put, kecepatan makan 230 mm/menit, Panjang pengeboran 23,94 mm. Pembuatan Kerangka Proses pembuatan rangka mengacu pada gambar desain rangka seperti yang ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5. Pembuatan Kerangka Dari perhitungan pembuatan rangka didapatkan waktu pengeboran dan pengelasan yang tertera pada tabel 4. Tabel 4. Hasil waktu pembuatan kerangka Pengeboran Pengeboran Pengelasan Pengeboran dengan ∅ 8 mm sebanyak 2 lubang. Pengeboran dengan ∅ 22 mm sebanyak 1 lubang. Pengelasan dengan panjang 90 mm sebanyak 20 kali pengelasan. 4,8 detik 4,52 detik 24 menit Dari proses pengeboraan dengan ∅ 8 mm terdapat hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 6,65 mm, langkah pengakhiran sebesar 6,65 mm, kecepatan pengeboran 1194 rpm, laju 0,168 mm/put, kecepatan makan 200 mm/menit, Panjang pengeboran 15,30 mm. Proses pengeboraan dengan ∅ 22 mm terdapat hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 18,304 mm, langkah pengakhiran sebesar 18,304 mm, kecepatan pengeboran 434 rpm, laju 0,235 mm/put, kecepatan makan 512 mm/menit, Panjang pengeboran 38 mm. Proses pengelasan dengan panjang 90 mm untuk pengelasan sebanyak 20 kali didapatkan hasil sebagai berikut panjang luasan yang dilas 3600 mm2, menggunakan 24 batang elektroda, panas yang dihasilkan 70400 Joule/ cm. Pembuatan Cetakan Gambar 6. Pembuatan Cetakan Jurnal SIMETRIS, Vol. 9 No. 2 November 2018 P-ISSN 2252-4983, E-ISSN 2549-3108 Gambar kerja untuk Pembuatan cetakan sebagaimana ditunjukkan gambar 6 dan waktu pengeboran sebagaimana ditunjukkan tabel 5. Tabel 5. Hasil waktu pembuatan cetakan Pengeboran dengan ∅ 8 mm sebanyak 1 lubang. Pengeboran dengan ∅ 12 mm sebanyak 2 lubang. Dari proses pengeboraan dengan ∅ 8 mm didapatkan hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 6,65 mm, langkah pengakhiran sebesar 6,65 mm, kecepatan pengeboran 1194 rpm, laju 0,168 mm/put, kecepatan makan 200 mm/menit, Panjang pengeboran 18,32 mm. Proses pengeboraan dengan ∅ 12 mm terdapat hasil sebagai berikut langkah pengawalan sebesar 6,65 mm, langkah pengakhiran sebesar 6,65 mm, kecepatan pengeboran 796 rpm, laju 0,192 mm/put, kecepatan makan 153 mm/menit, Panjang pengeboran 18,31 mm. 4. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan perancaangan mesin press kantong plastik ukuran 400 x 550 mm dengan sistem pneumatik dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Daya heater 500 watt, menggunakan 2 batang heater dengan masing- masing stripe 250 watt, Gaya penekanan sebesar 96,49 N dan gaya tarik silinder sebesar 80,71 N, Penggunaan silinder pneumatik menggunakan silinder dengan diameter 20 mm dan untuk batang torak berdiameter 8 mm., Kapasitas udara yang harus dialirkan kompresor sebesar 1,4 l/menit, Total waktu pengelasan dan pengeboran 31 menit. DAFTAR PUSTAKA [1] B. Lutfi and F. T. P. H, “Mesin pengepres plastik dengan sistem penggerak pneumatik,” Surabaya, 2014. [2] S. Aripin, B. Saing, and E. Kustiyah, “Studi Pembuatan Bahan Alternatif Plastik Biodegradable Dari Pati Ubi Jalar Dengan Plasticizer Gliserol Dengan Metode Melt Inter calation,” J. Tek. Mesin, vol. 06, pp. 18–23, 2017. [3] N. Hudallah, “Rancang Bangun Sistem Pnumatis Untuk Pengembangan Modul-Modul Gerak Otomatis Sebagai Media Pembelajaran,” Tek. Elektro, vol. 2, no. 1, pp. 8–22, 2010. [4] G. P. Sonawane, G. Shashikant Udgirkar, S. V. Shirsath, M. S. Deshpande, and B. E. Students, “Design, Analysis and Manufacturing of Hydro-pneumatic Press Machine,” ISSN Int. J. Comput. Eng. Res., vol. 04, no. 11, pp. 2250–3005, 2014. [5] M. Kabib, I. M. L. Batan, B. Pramujati, and A. S. Pramono, “Analisa Pemodelan dan Simulasi Gerak Aktuator Punch pada Mesin Pres untuk proses Deep Drawing,” no. Snttm Xiv, pp. 7–8, 2015. [6] S. D. Ariffudin and D. Wulandari, “Perancangan Sistem Pemanas Pada Rancang Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair Satriya Dwi Ariffudin,” JRM, vol. 01, no. 02, pp. 52 –57, 2014. [7] S. Huda, M. Kabib, and R. Winarso, “Desain Automatic Line Plastic Packing Of Cake Berbasis Mikrokontroler Atmega 328,” Pros. Snatif Ke-4, pp. 577–584, 2017. [8] T. Rochim, Proses permesinan. Jakarta Erlangga, 1993. [9] wiryo sumarto Hartono and T. Okomura, Teknologi Pengelasan. Jakarta Pradnya Paramita, 2000. [10] Terheijden, Alat-alat perkakas 3. Bandung Bina Cipta, 1971. ... According to [6]- [10], there are some basic requirements needed to calculate the pneumatic cylinder. First, we need to know the air operating pressure on the implemented area for this time the operating pressure is 4 bar. ...... The detailed equation about how to calculate the bore size and the value which is used to know the force F is shown in Equations 1 and 2. Where d is the full bore piston diameter m, P is an applied pressure Pascal, 1 bar = 100 kPa, m is the mass or load of the system kg, is mathematical constant in euclidean geometry as the ratio of a circle's circumference to its diameter F is the force exerted by the cylinder N and g is for gravity m/s 2 [6]- [10]. Equation 1 is used for calculating the full bore size diameter and comparing it with the cylinder bore size available on the markets which are shown in Table 1. ...In the automotive industry especially in the car production company, after filling the brake fluid oil, the brake fluid should be distributed from the brake fluid oil reservoir tank to all the braking system components. Unfortunately, the oil is not well distributed even an air trapped inside. To prevent the new car brake problem, to replace the human pressing the brake pedal manually, to reduce the manpower effort, and to detect the problem as soon as possible after filling the brake fluid oil this automated pneumatic system for car brake pedal test device is created. This research was done by designing, simulating, create the actual device that is ready to use and implemented in the industry. The result is this system is working well after being successfully implemented. There are several achievements during its operation, especially manpower effort reduction. More safety for the manpower compared to pressing the pedal manually. Safety from electric shock because the system is designed using a full pneumatic system without electricity. Poka-yoke for brake oil leakage, for faster analysis and part replacement, and in the end, it also impacts on the increasing profitability.... Dibandingkan dengan sistem hidrolik, sistem pneumatik lebih ekologis, karena tidak membutuhkan pemanfaatan cairan hidrolik. Keuntungan lainnya adalah bahan baku udara melimpah dan dapat disimpan, daya tahan durability dan keandalan reliability tinggi, desain relatif sederhana, mudah disalurkan, bersih dan ramah lingkungan, fleksibilitas temperatur bahan baku, kecepatan kerja tinggi, aman dari sengatan arus listrik, dan tidak ada risiko terbakar [7]. ...Ikhwan Taufik Nur HidayahRahma Wulan IdayantiChoirul FatikhinPenelitian ini merupakan inovasi yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak. Caranya adalah dengan membuat suplemen pakan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah permen ternak, molase blok, atau sejenisnya. Pembuatan suplemen pakan yang selama ini banyak dilakukan secara manual ataupun dengan mesin press sederhana, dikembangkan dengan menggunakan mesin press permen ternak otomatis berbasis sistem pneumatik dengan tiga aktuator double acting cylinder. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui schematic diagram untuk mensimulasikan sistem pneumatik, perancangan konfigurasi mesin, dan juga untuk mengetahui cycle time secara teoritis dalam proses pembuatan permen ternak menggunakan mesin otomatis berbasis sistem pneumatik dengan konfigurasi tiga aktuator double acting cylinder. Metodenya adalah dengan membuat sequential diagram untuk menentukan satu siklus pembuatan permen serta dengan bantuan perangkat lunak untuk mensimulasikan schematic diagram. Hasilnya adalah sistem pergerakan ketiga aktuator pada mesin press permen ternak otomatis berbasis sistem pneumatik dalam satu siklus adalah A- C- A+ B+ B- C+ sesuai dengan sequential diagram. Waktu teoritis yang dibutuhkan ketiga aktuator untuk menyelesaikan satu siklus pembuatan sebuah permen ternak adalah 13,57 detik switch dan loses diabaikan.... Sistem penggerak dengan menggunakan pneumatic telah di aplikasikan pada gaya penekan mesin pres plastik. Gaya ini dihasilkan oleh tekanan udara yang masuk ke dalam silinder penumatik [11]. Gaya yang di hasilkan oleh udara bertekanan telah dapat di gunakan untuk memindahkan material [12]. ...Mesin las gesek dengan sistem pneumatik merupakan suatu proses pemesinan dimana dua batang poros digabungkan yang mana nyala las diperoleh akibat dari kombinasi antara gesekan dan tekanan. Dibutuhkan kecepatan dan nilai tekan yang sesuai agar menghasilkan mengasilkan lasan yang sempurna. Metode dalam pembuatan mesin las gesek dengan sistem pneumatik ini dimulai dengan proses perencanaan, pembuatan, perakitan dan pengujian mesin. Tahapan dalam pembuatan mesin las gesek dengan sistem pneuamtik antara lain menggambar kerja, pemotongan bahan untuk komponen pembuatan sesuai gambar kerja, pengeboran, pembubutan, pengefraisan, pengelasan, perakitan, finishing, analisis seluruh biaya, pengujian kinerja mesin yang dibuat dan pengujian spesimen hasil dari proses mesin las gesek dengan sistem pneumatik. Hasil yang dicapai yaitu mesin las gesek dengan sistem pneumatik berjalan dengan kondisi fungsional yang baik dengan kecepatan putaran maksimum 2800 rpm dan nilai tekanan maksimum 8,5 bar, data tersebut diperoleh dari spesifikasi motor listrik dan actuator pneumatik yang digunakan. Mesin tersebut nantinya dipakai untuk keperluan laboraturium teknik mesin pada Universitas Muria Kudus Dari hasil pengujian spesimen uji stainless steel 304 didapatkan data yaitu pada kecepatan 1820 rpm, nilai tekan 4 bar dan waktu gesek 30 detik, spesimen uji stainless steel 304 berdiameter 10 mm memperoleh hasil yang paling sempurna, terlihat dari lelehan yang dihasilkan serta tidak ada tekstur retak pada lelehannya.... Komponen-komponen pendukung dalam sistem pneumatik adalah kompresor, reservoir, air service unit, dan katup yang mencakup katup pengontrol arah [12]. Gerakan yang dapat dihasilkan oleh sistem pneumatik beberapanya adalah gaya Tarik dan gaya dorong [13]. katup pengatur laju aliran, dan katup pengatur tekanan actuator baik gerakan linier maupun gerakan rotasi dan memanfatkan sensor sebagai pendeteksi dalam proses kerja. ...Nabila Yulianda PutriRiki MukhaiyarTeknologi terus berkembang sejalan dengan industri yang selalu mencoba hal baru untuk mempermudah dan mempersingkat proses pekerjaan dimana pada era ini industri mulai menyentuh dunia virtual dan membentuk konektivitas antar manusia, mesin dan data. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas industri adalalah dengan meningkatkan efesiensi kerja pada proses penanganan produksi yang mana pada umumnya industri menggunakan PLC programmable logic controller sebagai otak atau pengendali dalam suatu proses dapat di optimalkan dengan manambahkan perangkat HMI human machine interface yang bisa melakukan pengontrolan dan monitoring sistem produksi menggunakan sistem virtual secara realtime dan dapat dikontrol tanpa harus berada di depan mesin. Penelitian ini bertujuan untuk 1 menentukan kondisi setiap komponen pada proses distribusi; 2 mempermudah sistem control dan monitoring suatu produksi; 3 mempermudah mengatasi trouble shooting pada mesin; 4 mendapatkan informasi yang terintegrasi dengan control PLC secara real time. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuantitatif dimana analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Untuk pengujian sistem ini dapat menampilkan data yang di terima oleh PLC pada HMI seperti control running station, perhitungan input, output dan memunculkan notifikasi error sehingga mampu mempersingkat waktu dalam analisis troubleshoot pada mesin produksi.... Sistem pneumatic conveying perlu memperhitungan tekanan dan aliran udara yang bekerja. Perhitungan pneumatic yang tepat akan mempengaruhi hasil desain dan instalasi pneumatic conveying [8]. ...ABSTRAK Pneumatic Conveying adalah suatu alat transportasi yang berfungsi memindahkan partikel padat dalam suatu aliran fluida. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang mesin pneumatic conveying dengan sistem tekanan udara tertutup untuk pengangkut biji jagung dengan kapasitas 200 kg/jam. Metode dalam desain mesin ini melalui beberapa tahapan, yaitu ; studi literatur, menentukan bahan-bahan yang dipakai, pertimbangan desain, menentukan konsep desain, dan gambar kerja. Hasil penelitian ini adalah menggunakan bahan produksi pemindah partikel biji jagung dengan massa jenis 721 kg/m 3 , pipa acrylic bening dua biji diameter 1 inchi dan 3/4 inchi dengan panjang 6000 mm, menggunakan compressor dengan kapasitas udara 457 l/Menit dan daya 170 Watt. Hasil simulasi tegangan pada bagian kekuatan material rangka penopang pipa memperoleh data tegangan dari von misses stress Mpa, displacement yaitu sebesar 125,108 mm ,safety factor 15 Ul, dan tegangan principal Mpa. ABSTRACT Pneumatic Conveying is a means of transportation that functions to move solid particles in a fluid flow. The purpose of this research is to design a pneumatic conveying machine with a closed air pressure system for transporting corn kernels with a capacity of 200 kg / hour. The method in designing this machine goes through several step, including; literature studies, determine the materials used, design considerations, determine design concepts, and work drawings. The results of this study were to use the production material for moving corn seed particles with a density of 721 kg / m3, two clear acrylic pipes of 1 inch and 3/4 inch diameter with a length of 6000 mm, the compressor capacity requires air, 457 L / Minute. and a power of 170 Kw, and in the pressure simulation of the strength of the pipe support frame material, the stress data obtained from the von misses stress 443,003 Mpa, displacemen 125,108 mm, 15 Ul safety factor, and the principal stress 461,232 Mpa.... Industri kecil menengah dan bengkel sederhana, mesih menggunakan peralatan mesin yang terbatas penggunaanya, misalnya pada proses packing masih dibantu mengggunakan tenaga manusia dalam pengisiannya. Proses pengepresan dan pemotongan bahan plastik untuk proses packing telah di kembangkan dengan sistem pneumatik [2]. Perkembangan teknologi semakin hari semakin modern, sehingga menjadi tantangan menghadapi dunia kerja. ...Mesin pengisian curah tembakau merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengisikan curah tembakau dari conveyor ke dalam bin wadah curah tembakau yang telah ditentukan. Mesin pengisian curah tembakau berfungsi untuk mengisikan dan meratakan curah tembakau kedalam bin dengan massa tembakau 10 Kg. Perancangan sistem pengisia curah tembakau bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pengisian curah tembakau ke dalam bin. Metode perancangan mesin pengisian curah tembakau dimulai dari sketsa gambar, mendesain mesin, perancangan dan perhitungan, pembuatan gambar kerja, proses pembuatan sistem pengisian curah tembakau dan pembuatan mesin pengisian curah tembakau. Hasil penelitian adalah telah dirancangan dan dibuat mesin pengisian curah tembakau dengan menggunakan motor listrik 74 Watt untuk menggerakkan hopper. dengan torsi 32 dan kecepatan putar 10 rpm. Sistem buka dan menutup hopper- mesin pengisian curah tembakau digerakkan menggunakan 2 motor servo spesifikasi torsi 1000 dan kecepatan putar 24 rpmKata kunci bin, curah tembakau, penutup hopper, motor listrik... Gerakan utama yang bisa dilakukan oleh sistem pneumatis adalah gerak maju dan gerak mundur, dengan tambahan sedikit peralatan/komponen kedua gaya tersebut bisa diubah menjadi bentuk gerak yang lain misalnya gerak resiprokasi, gerak oskilasi dan gerak rotasi [2] Sistem gerak dari pisau potong plastic dapat menggunakan penggerak Solenoid Starter yang memudahkan dalam pengoperasian mesin pres_dan potong kantong plastik. Pisau potong plastik dapat terdiri dari dua buah bagian pisau yaitu pisau bagian atas yang bergerak dan pisau bagian bawah dudukan yang statis, _dan masing-masing digunakan sebagai alat pemotong kantong plastik ketika mesin beroperasi [3] Solenoid ini terbentuk_dari suatu kumparan dengan inti besi yang dapat bergerak, besarnya tarikan dan dorongan yang dihasilkan ditentukan dengan jumlah dari lilitan kumparan_tembaga dan besar arus yang mengalir melalui kumparan dan Setiap perintah_sistem kontrol diatur dengan mikrokontroler, jenis arduwino uno Atmega328 adalah mikro kontroler yang memiliki 14 pin digital input output 6 diantaranya dapat_digunakan sebagai output PWM, 6 input analog sebuah_isolator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset [4] Sistem kontrol penggerak mesin press dan potong menggunakan sistem pneumatik, pada sistem ini memanfaatkan udara yang dimampatkan dirubah menjadi gaya gerak menggunakan aktuator pneumatik [5] [6]. Gerak Pengepresan plastik dapat dilakukan dengan gerak aktuator pneumatic yang dilengkapi elemen pemanas [7]. ...Pengembangan sistem kontrol pada mesin pres dan pemotong plastik bertujuan untuk merancang dan membuat sistem kontrol pergerakan mesin dan perhitungan produk hasil pemotongan dan pengepresan. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem kontrol adalah desain sistem kontrol, pembuatan hardware dan pembuatan program mikrokontroler Arduino uno. Mekanisme mesin pres dan pemotong kantong plastic adalah gerakan mesin dimulai dari sensor cahaya memberikan sinyal berupa tegangan yang diberikan pada mikrokontroler berupa tegangan 3,5 v, mikrokonroler memberikan perintah pada motor stepper, mekanisme pres dan mekanisme potong untuk bergerak. Pada saat motor stepper berhenti menggerakkan rol, mesin pres dan pemootong bergerak untuk mengepres dan memotong plastik. Hasil penelitian adalah sistem control gerak dapat melakukan proses secara berurutan dan perhitungan hasil pemotongan dan pengepresan plastik sebanyak 100 buah kemudian mesin berhenti 5 detik, selanjutnya dilakukan proses secaraa dalam dunia imdustri pengolahan ikan ada yang dijual masih beserta kulitnya atau sudah dibersihkan. Fillet ikan adalah suatu irisan daging tanpa duri. Salah satu bentuk usaha dalam mengoptimalkan pemanfaatan ikan adalah dengan mengembangkan fillet dan produk lanjutannya. Mesin Fillet ikan adalah mesin yang digunakan untuk memisahkan daging dengan duri ikan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat mesin fillet ikan yang mudah dalam pengoperasiannya. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan mesin fillet ikan ini meliputi 1 Mempelajari gambar kerja 2 Memilih bahan dan alat yang akan digunakan, 3 Melakukan proses manufaktur mesin, dan 4 Melakukan uji kinerja mesin. Bahan yang digunakan untuk membuat mesin fillet ikan ini adalah baja profil L, baja profil U, poros St 37, stainless steel, besi, belt conveyor tipe roughtop. Hasil dari tugas akhir ini ini adalah Mesin Fillet ikan untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan produk fillet ikan khususnya fillet ikan nila. Tebal ikan yang dapat difillet dengan ukuran minimal 30 mm dan maksimal 50 mm. Hasil fillet yang dihasilkan dari mesin fillet ini adalah 20 sampai 30 Pcs /Menit. Konstruksi mesin ini cukup sederhana terdiri dari frame, roll conveyor, pisau pemotong, motor elektrik, serta murah dan mudah dalam kunci Pembuatan , Mesin fillet ikan,Conveyor Masruki KabibI MadeLonden BatanJurusan TeknikKualitas hasil proses deep drawing dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah punch force. Untuk mendapatkan punch force yang sesuai kebutuhan diperlukan analisa terhadap aktuator hidrolik. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan gerak aktuator hidrolik pada proses pembentukan benda kerja berbentuk cup dengan material kuningan. Metode yang digunakan adalah pemodelan sistem untuk memodelkan bentuk fisik menjadi model matematik dan mensimulasikan gerak aktuator untuk mendapatkan performasi respon dinamiknya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa gaya aktuator hidrolik pada saat bekerja dengan performasi yang kurang baik yaitu membutuhkan rise time 0,5 s, settling time 4 detik dan overshoot 30%, sehingga diperlukan pengendalian untuk mengurangi settling time dan overshoot, serta kecepatan gerak aktuator diperlukan pengendalian untuk mencapai kecepatan dalam waktu kurang dari 1 detik. Kata kunci pemodelan, simulasi, punch force, aktuator hidrolik, Deep Aripin Bungaran SaingElvi KustiyahMasalah lingkungan dari pembuangan limbah plastik turunan minyak bumi telah menjadi isu penting karena sifatnya yang sulit diuraikan. Oleh karena itu, upaya telah dilakukan untuk mempercepat tingkat degradasi material polimer dengan mengganti beberapa atau seluruh polimer sintetis dengan polimer alami. Pati merupakan salah satu polimer alami yang dapat digunakan untuk produksi material biodegradable karena sifatnya yang mudah terdegradasi, melimpah, dan terjangkau namun memiliki kekurangan seperti kuatnya perilaku hidrofilik dan sifat mekanis yang lebih buruk. Untuk meningkatkan kekuatan mekanis pada pati, sejumlah kecil pegisi filler berupa bahan penguat biasanya ditambahkan ke dalam matriks polimer. Oleh karena itu, bioplastik disiapkan dengan pencampuran pati ubi jalar sebagai matriks, gliserol sebagai pemlastis, dan kitosan sebagai pengisi filler melalui metode melt intercalation. Variasi konsentrasi gliserol dan kitosan mempengaruhi sifat mekanis dan biodegradabilitas bioplastik. Ketika gliserol divariasikan dari 0,5% menjadi 1,5% kekuatan tarik menurun dari 19,23 MPa menjadi 8,83 Mpa, sedangkan niali elongasi meningkat dari 0% menjadi 39,16%. Sebaliknya pada saat variasi konsentrasi Kitosan dari 1% menjadi 2% kekuatan tarik meningkat dari 4,90 MPa menjadi 5,60 MPa, dan pada saat konsentrasi kitosan 3% nilai kuat tarik menurun menjadi 4,22 MPa, sedangkan nilai elongasi mengalami penurunan yaitu 32,62%, 16,60% dan 8,35%. Biodegradabilitas bioplastik dengan variasi plasticizer gliserol mencapai 2,50 % dalam waktu 8 hari. Sedangkan bioplastik pada variasi konsentrasi kitosan mempunyai biodegradabilitas 1,63% dalam waktu 8 pengepres plastik dengan sistem penggerak pneumatikB LutfiB. Lutfi and F. T. P. H, "Mesin pengepres plastik dengan sistem penggerak pneumatik," Surabaya, Bangun Sistem Pnumatis Untuk Pengembangan Modul-Modul Gerak Otomatis Sebagai Media PembelajaranN HudallahN. Hudallah, "Rancang Bangun Sistem Pnumatis Untuk Pengembangan Modul-Modul Gerak Otomatis Sebagai Media Pembelajaran," Tek. Elektro, vol. 2, no. 1, pp. 8-22, Analysis and Manufacturing of Hydro-pneumatic Press MachineG P SonawaneG UdgirkarS V ShirsathM S DeshpandeB E StudentsG. P. Sonawane, G. Shashikant Udgirkar, S. V. Shirsath, M. S. Deshpande, and B. E. Students, "Design, Analysis and Manufacturing of Hydro-pneumatic Press Machine," ISSN Int. J. Comput. Eng. Res., vol. 04, no. 11, pp. 2250-3005, Sistem Pemanas Pada Rancang Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair Satriya Dwi AriffudinS D AriffudinD WulandariS. D. Ariffudin and D. Wulandari, "Perancangan Sistem Pemanas Pada Rancang Bangun Mesin Pengaduk Bahan Baku Sabun Mandi Cair Satriya Dwi Ariffudin," JRM, vol. 01, no. 02, pp. 52-57, Automatic Line Plastic Packing Of Cake Berbasis Mikrokontroler Atmega 328S HudaM KabibR WinarsoS. Huda, M. Kabib, and R. Winarso, "Desain Automatic Line Plastic Packing Of Cake Berbasis Mikrokontroler Atmega 328," Pros. Snatif Ke-4, pp. 577-584, perkakas 3. Bandung Bina CiptaTerheijdenTerheijden, Alat-alat perkakas 3. Bandung Bina Cipta, 1971.
bahan pembuatan alat press plastik sederhana