ANALISIS 1. Sebagian orang yang berumrah be- ranggapan bahwa mereka harus berdoa dengan doa khusus ketika tawaf. § Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Namun, pemenggalan suku-suku kata pada kata ‘beranggapan’ itu salah. Pemenggalan yang benar yaitu ‘ber- anggapan’. Saleh G. 2018. Kampanye Hitam Pilgub DKI 2017: Analisis Wacana van Dijk pada Meme di Media Sosial. Jurnal Studi Komunikasi, 2(3). 322-339 doi: 10.25139/jsk.v2i3.827 Saraswati, A. 2017. “Wacana Pencitraan Ahok dan FPI Dalam Pemberitaan Media Online Kompasiana.Com Pada Kasus-Kasus Dugaan ‘Penistaan Agama” Tesis. Untuklebih jelas, berikut beberapa hal yang harus kalian perhatikan dalam pembacaan puisi. 192 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. 1. Ekspresi/mimik wajah Ekspresi atau mimik wajah merupakan bentuk dan pengaturan tampilan wajah sesuai dengan isi dan nada puisi yang dibacakan. ResepsiMahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Angkatan 2016 Terhadap Aspek Gaya Penyairan Dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W. S. Rendra. Strukturalisme Genetik Dalam Novel Klub Koran Briggel Park Karya Diella Rosa : Kajian Sastra Anak. Ram Siti Ramlah (2019) Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa Mamah Dedeh dalam Segmen Tanya Jawab Mamah dan Aa Beraksi di TV. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang. Ramadani, Adila (2022) Analisis Penokohan dalam Novel di Tanah Lada Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang. 12xH. Penulis Ainal Mardhiah Universitas Bina Bangsa Getsempena Hendra Kasmi Universitas Bina Bangsa Getsempena Teuku Mahmud Universitas Bina Bangsa Getsempena Kata Kunci Analisis, artikel, jurnalisme, serambi. Abstrak AbstractLanguage as a means of communication can be divided into two types, namely spoken language and written language. Written and spoken language have certain criteria in their use. Writtenlanguage is used in communication indirectly. Meanwhile, spoken language is used in direct communication. Some examples of the use of written language can be found in books, scientific papers, tabloids, articles, newspapers, magazines and so on. Writings or articles in the mass media are also not free from language errors, one of which is the citizen journalism article in the Serambi Indonesia newspaper. Based on this, the formulation of the problem to be raised is how is the language error in citizen journalism articles in the Serambi Indonesia newspaper? The purpose of this study is to describe and find out the forms of language errors contained in citizen journalism articles in Serambi Indonesia newspapers. Sources of data in this study are 10 articles of citizen journalism in Serambi Indonesia newspaper in 2020. The data selected is any data that has language errors. The approach and method used in this research are qualitative approaches and descriptive methods to describe the facts which are then followed by analysis. The results showed that there were approximately 82 forms of language errors in citizen journalism articles in Serambi Indonesia newspapers. The forms of language errors are 1 language errors in spelling, 2 language errors in words, 3 language errors in sentences, 4 language errors in paragraphs, and 5 language errors in diction. Based on the results of the study, it can be concluded that language errors in citizen journalism articles in Serambi newspaper still have many errors in terms of spelling, words, sentences, paragraphs and diction. Suggestions from researchers are expected to the public to continue to study and explore about these language errors so as not to cause errors in writing. AbstrakBahasa sebagai sarana komunikasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa tulis dan bahasa lisan mempunyai kriteria tertentu dalam penggunaannya. Bahasa tulis digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Sedangkan bahasa lisan digunakan dalam komunikasi langsung. Beberapa contoh penggunaan bahasa tulis dapat ditemukan dalam buku, karya ilmiah, tabloid, artikel, surat kabar, majalah dan lain sebagainya. Tulisan atau artikel di media massa juga tidak luput dari kesalahan bahasa salah satunya pada artikel jurnalisme warga di koran serambi Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah yang akan diangkat adalah bagaimanakah kesalahan bahasa pada artikel jurnalisme warga di koran serambi Indonesia? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui bentuk-bentuk kesalahan bahasa yang terdapat dalam artikel jurnalisme warga di koran serambi Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel jurnalisme warga di koran serambi Indonesia sebanyak 10 artikel yang terkait pada tahun 2020. Data yang dipilih adalah setiap data yang mengalami kesalahan bahasa. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan metode deskritif untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lebih kurang 82 bentuk kesalahan bahasa di dalam artikel jurnalisme warga di koran serambi Indonesia. Bentuk-bentuk kesalahan bahasa terdapat pada 1 kesalahan bahasa pada ejaan, 2 kesalahan bahasa pada kata, 3 kesalahan bahasa pada kalimat, 4 kesalahan bahasa pada paragraf, dan 5 kesalahan bahasa pada diksi. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan bahasa di dalam artikel Jurnalisme warga di koran serambi masih banyak terjadi kesalahan dari segi ejaaan, kata, kalimat, paragraf dan diksi. Saran dari peneliti diharapkan kepada masyarakat agar terus mempelajari dan mendalami tentang kesalahan bahasa tersebut supaya tidak menimbulkan kesalahan dalam menulis. PDF Terbitan Bagian Pendidikan Bahasa Indonesia Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM WACANA KORAN DENGAN ASPEK MORFOLOGI DALAM SURAT KABARAyum Yayah Sefia Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas MajalengkaPENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang bahasa, manusia memang memerlukan bahasa dalam berkomunikasi. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Artinya bahwa bahasa adalah suatu alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kemauan yang murni manusiawi, dengan pertolongan sistem lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja. Penyampaian informasi atau pesan tersebut tentunya dengan menggunakan kata. Maka, agar pesan yang disampaikan oleh penutur dapat diterima oleh penerima hendaknya perlu memerhatikan penyusunan kata dengan masa merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pikiran, salah satunya adalah koran. Penulisan koran hendaknya memerhatikan penulisan kata atau morfem sehingga tidak terjadi kesalahan dalam yang dianalisis, ternyata redaksi yang bersangkutan yaitu Sinar Pagi Baru, edisi 16 November 2015. Tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan pembentukan kata atau tataran Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diadakan rumusan masalah sebagai berikutBagaimana bentuk kesalahan yang terdapat pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16 November 2016 tersebut?Seperti apakah pembetulan yang seharusnya dilakukan pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16 November 2016 tersebut?c. TujuanBerdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diadakan tujuan analisis sebagai berikuta. Mengetahui bagaimana bentuk kesalahan yang terdapat pada koran Sinar Pagi Baru edisi 16 November .Mengetahui pembetulan yang seharusnya dilakukan oleh koran Sinar Pagi Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik simak dan Nazir, metode deskriptif data diartikan sebagai suatu metode dalam meneliti status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Muh. Nazir 198363.Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa "metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi ataudaerah tertentu". Sumardi Suryabrata, 198318e. Landasan TeoriRagam tulis maupun ragam lisan dapat terjadi kesalahan dalam pembentuan kata atau atatran morfologi. Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi antara lain penghilangan afiks, bunyi yang harus diluluhkan teteapi tidak diluluhkan, peluluhan bunyi yang sesungguhnya tidak diluluhkan, penggantian morf, penyingkatan morf mem-, men-, meny-, meng-,pemakaian afiks yang tidak tepat, pemakaian afiks yang tidak tepat pada gabungan kata, dan pengulangan kata yang tidak yang seharusnya diluluhkan tidak diluluhkanSering kita jumpai kata dasar yang berfonem awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ tidak diluluhkan saat mendapar prefiks meng-, atau peng-. Sesuai dengan kaidah morfologi. Kata dasar yang berfonem awal /k/, /p/, /s/,atau /t/ luluh menjadi bunyi sengau, yakni /s/ menjadi /ny/, /t/ menjadi /n/, /k/ menjadi /ng/, dan /p/ menjadi /m/.Pembentukan kata depan yang tidak tepatKata di menunjukkan tempat banyak dijumpai salah penempatannya. Seharusnya di- mempunyai spasi apabila menunjukkan dan PembahasanSDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara BenderaBerikut ini adalah analisis artikel SDN Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara Bendera yang akan dibahas setiap paragraf, dimulai dari pembahasan Grenjeng kota Cirebon, Tiadakan Upacara BenderaKesalahan Terdapat kata tiadakan, penggunaan kata yang tidak baku dalam sebuah judul Grenjeng kota Cirebon, Meniadakan Upacara BenderaParagraf pertama"Mulai tahun ini kita minta seluruh sekolah melaksanakan upacara tiap hari Senin, kepala sekolah harus memberikan arahan setiap pekan."AnalisisKesalahanKata minta sebaiknya diganti dengan meminta, supaya tiap sebaiknya diganti dengan tahun ini kita meminta seluruh sekolah melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin. Kepala sekolah harus memberikan arahan setiap pekan."Paragraf ketigaSalah satu guru yang bernama Eman, mengatakan selaku dirinya perwakilan guru kaget, kenapa tempat pembangunan proyek di lapangan dirinya sebaiknya diganti dengan dirinya sebaiknya diganti dengan mengapaPermbetulanSalah satu guru yang bernama Eman, mengatakan dirinya selaku perwakilan guru kaget, mengapa tempat pembangunan proyek di lapangan keempatH Bram sendiri hanya menerima upah gaji kerja semua tenaga kerjatukang dari H gaji diganti dengan upah. Karena Jika ditulis keduanya akan menimbulkan pemborosan Bram diberi tanda titik menjadi H. Bram. Karena, merupakan singkatan kata Bram sendiri menerima upah kerja semua tenaga kerjatukang[...]Paragraf kelima[...] karena ada lahan kosong di jejeran kelaspojok tapi setelah lihat gambar kata lihat sebaiknya diganti dengan melihat, supaya karena ada lahan kosong di jejeran kelaspojok tapi setelah melihat gambar ketujuh"Bagi penilaian saya hanya selalu mencari akal akalan saja agar anggaran sarana prasarana selalu meningkat di setiap tahunya, masa kota cirebon hanya 5 kecamatan tingkat pembangunanya[...]"KesalahanTerdapat kata bagi yang seharusnya menggunakan kata hanya selalu sebaiknya diganti dengan akalan sebaiknya seharusnya menggunakan seharusnya menggunakan pembangunannya. Karena keduanya ditambahkan penilaian saya hanya mencari akal-akalan saja agar anggaran sarana prasarana selalu meningkat di setiap tahunnya, masa kota cirebon hanya 5 kecamatan tingkat pembangunannya[...]"JudulDisdikpora Gunungkidul Terkesan MenutupiAnalisisKesalahanKata menutupi masih ambigu, sehingga seharusnya ditambahkan objek. Yaitu, swakelola di SD Negeri Gunungkidul Terkesan Menutupi Swakelola di SD Negeri SokolimanParagraf kedua[...] dari mulai upaya mengkaburkan informasi, bahkan pengerjaannya telah mengkaburkan seharusnya mengaburkan karena mengalami k, t, s, p apabila di bubuhkan afiks akan mengalami dari mulai upaya mengaburkan informasi, bahkan pengerjaannya telah kelima[...] kenapa muncul nama pihak ketiga, yaitu Maryanto siapakah Maryanto?Sekdin menjawab dirinya tidak seharusnya diganti dengan mengapa, supaya lebih kata sekdin seharusnya setelah spasi, sehingga tidak digabung dengan tanda ketujuhSebagai pejabat publik di Dinas Pendidikan, seharusnya dapat memberikan contoh pejabat lain dilingkungan pemerintah Kabupaten Pemkab Gunungkidul [...]KesalahanKata dilingkungan seharusnya ditulis di lingkungan karena di merupakan kata depan sehingga harus dipisah dengan kata memberikan informasi yang sejalas jalasnya sesuai jabatan serta tanggung jawab yang sejalas jalasnya seharusnya diganti dengan diembanya karena di bubuhkan sufiks-nya sehingga memberikan informasi yang sejelas-jelasnya sesuai jabatan serta tanggung jawab yang kedelapanPasalnya publikmempunyai hak untuk mendapatkan [...]KesalahanKata publlikmempunyai seharusnya dipisah, karena merupakan dua kata yang bukan kata publlik mempunyai seharusnya dipisah, karena merupakan dua kata yang bukan kata tentang bahasa, kita memang membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi. Media masa merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu fikiran, maupun informasi, salah satunya adalah surat kabar. Penulisan surat kabar hendaknya memerhatikan penulisan kata atau mofem sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang terjadi dalam surat kabar Sinar Pagi Baru terletak pada peluluhan bunyi yang salah, penulisan afiks yang salah, penempatan kata setelah tanda baca yang salah, dan abreviasi yang PUSTAKAKurniawan, Irwan. 2015. EYD EJAAN YANG DISEMPURNAKAN. Werdiningsih, Dyah. 2002. Menulis I. Malang. FKIP penyusun Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta Bumi Aksara. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lihat Humaniora Selengkapnya

analisis kesalahan berbahasa pada koran kompas 2020